Welcome to My Blog^^ Don't Forget to Follow


Welcome to My Blog^^ Don't Forget to Follow


Rabu, 23 April 2014

MAKALAH PERKEMBANGAN FISIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR




 MAKALAH PERKEMBANGAN FISIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan suatu proses yang holistik dari proses-proses biologis, kognetif, dan psikososial. Ini berarti bahwa perkembangan itu berlangsung secara terintegrasi dalam segenap aspek yang ada dalam diri induvidu (manusia). Dengan kata lain, setiap aspek perkembangan itu tidak berkembang secara sendiri-sendiri dengan tidak ada kaitan satu sama lain.
            Berkenaan dengan upaya pendidikan, unsur biologis  dan preseptual merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang cukup esensial untuk diperhatikan. Alasan ini bukan semata-mata karena pertumbuhan biologis merupakan proses perkembangan induvidu yang paling tampak, melainkan karena aspek inin sangat terkait dengan perkembangan aspek perilaku dan segi-segi mental lainnya.
            Namun perlu dibatasi bahwa penjelasan tentang perkembangan aspek biologis dan preseptual anak di sini tidak ditekankan pada pembahasan unsure struktur biologis anak secara detail sebagaimana yang dilakukan dalam biologi, melainkan akan lebih diarahkan kepada bagaimana keterkaitanya dengan perkembangan perilaku anak, khususnya motorik.

                                             
                                   
B.     RUMUSAN MASALAH
a)                  Bagaimana perkembangan fisik anak usia sekolah dasar?
b)                 Bagaimana perkembangan preseptual anak usia sekolah dasar?
c)                  Bagaimana perkembangan motorik persepsi  anak usia sekolah dasar?
d)                 Bagaimana implikasi bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar?
C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetehaui perkembangan fisik anak usia sekolah dasar.
2.      Untuk mengetahui perkembangan perseptual anak usia sekolah dasar.
3.      Untuk mengetahui perkembangan motorik proseksif anak usia sekolah dasar.
4.      Untuk mengetahui implikasi bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar.









BAB II PEMBAHASAN
A.    PERKEMBANGAN FISIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Secara fisik anak pada usia SD memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kondisi fisik, sebelum dan sesudahnya. Karakteristik perkembangan fisik ini perlu dipelajari dan dipahami oleh para guru (calon guru) SD karena akan memiliki implikasi tertentu bagi penyelenggaran pendidikan. Dalam hal ini diasumsikan bahwa aktivitas-aktivitas anak, termasuk aktivitas belajar dan aktivitas-aktivitas mental lainnya, akan banyak dipengaruhi oleh kondisi fisiknya. Selain itu, juga diyakini bahwa pertumbuhan fisik anak dapat member pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan.
Perkembangan fisik anak SD ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1)      Tinggi dan berat badan
Bila dibanding dengan pada usia dini dan masa remaja, pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal pubertas.
Karena adanya penambahan ukuran dalam kerangka tulang belulang, sistem otot, dan ukuran organ-organ tubuh lainnya, tinggi dan berat badan anak secara bertahap terus bertambah.
Selama usia SD ini, kekuatan fisik anak lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada masa sebelumnya sangat membantu pertumbuhan otot ini. Dengan demikian, disamping faktor kematangan, unsur latihan juga sangat membantu proses peningkatan dalam kekuatan otot.
2)      Proporsi dan bentuk tubuh
Anak SD kelas-kelas awal umumnya masih memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangan seimbang ini sedikit demi sedikit berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau kelas 6. Pada kelas-kelas akhir SD lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati keseimbangan.
      Berdasarkan tipologi Sheldon (Hurlock, 1980), ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak SD. Tiga bentuk primer tubuh tersebut adalah:
a)      Endomorph, yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
b)      Mesomorph, yakni yang kelihatan kokoh, kuat, dan lebih kekar.
c)      Ectomorph, yakni yang tampak jangkung, dada pipih, lemah dan seperti tak berotot.


3)      Otak
Pertumbuhan otak dan system syaraf merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan induvidu. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian-bagian tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala ini jauh lebih cepat. Menurut Santock dan Yussen (1992), sebagian besar pertumbuhan otak itu terjadi pada masa usia dini.
Kematangan otak yang dikombinasi dengan pengalaman berintraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak. Dalam hal ini, bukan sekedar kebutuhan nutrisi yang perlu dipenuhi, melainkan juga diperlukan rangsangan-rangsangan yang membuaat otak anak itu berfungsi.
Menurut penelitian Sperry at al (Witdarmono, 1996), konstruksi jaringan otak itu hanya akan hidup bila diprogram melalui rangsangan. Tampa dirangsang atau digunakan, otak manusia tidak akan berkembang. Karena pertumbuhan otak memilki keterbatasan waktu, maka rangsangan otak diusia dini menjadi sangat penting. Penundaan yang terjadi akan membuat otak itu tetap tertutup sehingga tidak dapat menerima program-program baru.


B.     PERKEMBANGAN PERSEPSI
Persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima. Persepsi merupakan proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktivitas sensasi.
a.  Persepsi Visual
Adalah persepsi yang didasarkan pada penglihatan dan sangat mengutamakan peran indra penglihatan dalam proses perseptualnya. Dilihat dari dimensinya, ada enam jenis persepsi visual yang dapat dibedakan, yakni :
1)      Persepsi Konstanitas Ukuran
Adalah kemampuan individu untuk mengenal bahwa setiap objek memiliki suatu ukuran yang konstan meskipun jaraknya berbeda. Contohnya anak mampu mempersepsikan bahwa bahwa jalan dipegunungan itu sama lebarnya tetapi ketika digambar semakin jauh semakin kecil.
2)      Persepsi Objek atau Gambar Pokok dan Latar
Persepsi ini memungkinkan individu untuk menempatkan suatu objek yang berada atau tersimpan pada suatu latar yang membingungkan. Kemampuan ini akan terlihat dalam gambar anak. Misalnya kemampuan anak dalam menggambar gambar yang tertutup oleh gambar lain.


3)      Persepsi Keseluruhan dan Bagian
Merupakan kemampuan untuk membedakan bagian-bagian suatu objek atau gambar dari keseluruhannya.
4)      Persepsi Kedalaman  Kemampuan seseorang untuk mengukur jarak dari posisi tubuh ke suatu objek. persepsi ini memerlukan ketajaman visual yang baik.
5)      Persepsi Tilikan Ruang.
Merupakan kemampuan penglihatan untuk mengidentifikasi, mengenal, dan mengukur dimensi.
b. Persepsi Gerakan
Melibatkan kemampuan memperkirakan dan mengikuti gerakan atau perpindahan suatu objek oleh mata. Kemampuan persepsi ini juga sudah mulai dikembangkan sejak bayi terhadap gerakan horizontal, disusul terhadap gerakan vertikal, gerakan diagonal, dan terakhir terhadap gerakan berputar.
c.    Persepsi Pendengaran
Persepsi pendengaran merupakan pengamatan dan penilaian terhadap suara yang diterima oleh bagian telinga. Seperti halnya persepsi penglihatan, perkembangan persepsi pendengaran mencakup beberapa dimensi, yaitu: persepsi lokasi pendengaran, persepsi perbedaan terhadap suara-suara yang mirip, dan persepsi pendengaran pokok dan latarnya.
1)      Persepsi Lokasi Pendengaran
            Persepsi ini berkenaan dengan kemampuan mendeteksi tempat munculnya suatu sumber suara. Misalnya, kalau si anak dipanggil dari sebelah kiri, maka ia menenggok ke sebelah kiri; kalau ada pada langit langit ada suara yang menakutkan, maka ia memusatkan perhatiannya ke arah sumber suara tersebut.
2)      Persepsi Perbedaan
Terkadeang anak dibingungkan oleh dua suara yang mirip dalam hal nada, kekerasan atau cara pengucapannya antara “d” dan “t” atau antara “b” dan “p”. Bayi yamg berusia 1-4 bulan sudah mampu membedakan suara-suara dasar, te3tapi usiaq 3-5 tahun merupakan masa pengingkatan akurat deari pengenalan suara yan bebda. Pada usia 6-10, umumnya anak sudah memperoleh peningkatan yang sangat besar dalam kemampuan mereka untuk mendeteksi perbedaan suara-suara yang mirip, namun anak masih terus memperhalus keterampilan membedakan suara itu hingga sekurang-kurangnya berusia 13 tahun.
3)      Persepsi Pendengaran Utama dan Latarnya
Kemampuan untuk memperhatikan suara-suara tertentu dengan mengabaikan suara-suara lain yang tidak berhubungan. Misalnya kita perlu mendengarkan suara guru yang sedang mengajar sambil mengabaikan suara-suara gaduh yang datang dari luar kelas.
C.PERKEMBANGAN MOTORIK dan PERPEKSI
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak, maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Dia menggerakan anggota badannya dengan tujuan yang jelas, seperti:
1)      Menggerakkan tangan untuk menulis, menggambar, mengambil makanan, melempar bola, dan sebagainya.
2)      Menggerakan kaki untuk menendang bola, l;ari mengejar teman pada saat main kucing-kucing, dan sebagainya.
Fase atau usia SD (7-12 tahun) ditandai dengan gerak atau aktifitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a)      Motorik halus
Ada pun bagian dari motorik halus yaitu sebagai berikut:
Ø  Menulis
Ø  Menggambar atau menulis
Ø  Mengetik (komputer)
Ø  Merupa (seperti membuat kerajinan dari tanah liat)
Ø  Menjahit
Ø  Membuat kerajinan dari kertas
b)      Motorik kasar
Ada pun bagian dari motorik kasar yaitu sebagai berikut:
Ø  Baris berbaris
Ø  Seni bela diri (seperti pancat silat dan karate)
Ø  Senam
Ø  Berenang
Ø  Atletik
Ø  Main sepak bola.








D.    IMPLIKASI BAGI KEGIATAN BEKAJARMENGAJAR DI SEKOLAH DASAR
Telah ditemukan bahwa anak usia SD sudah lebih mampu mengontrol  tubuhnya dari anak pada usia sebelumnya. kondisi demikian membuat anak SD dapat memberikan perhatian yang lebih lama terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Namun perlu di ingat bahwa kondisi fisik mereka masih jauh dari matang dan  masih terus berkembang fisik mereka masih memerlukan banyak gerak baik untuk kepentingan peningkatan dan pengayaan keterampilan-keterampilan motoriknya maupun untuk pemenuhan kebutuhan akan gerak dan kesenangan mereka. Begitu pun kondisi perkembangan perseptualnya masih mengalami penajaman dan penghalusan.Aspek-aspek perseptual ini akan berkembang dengan baik kalau dirangsang dan di fungsikan melalui interaksi dengan lingkungan. Pemenuhan kebutuhan tersebut tentunya tidak bisa di lakukan  hanya melalui pelajaran penjaskesmas yang mungkin hanya diselenggarakan seminggu sekali.
Pemikiran diatas menurut perlunya suatu penyelenggaraan yang sesuai dengan karakteriostik dan kebutuhan fisik sebagai mana di lukiskan diatas.Dalam hal ini di perlukan suatu cara pembelajaran  yang “hidup”, dalam arti yang memberikan banyak kepada anak untuk memfungsikan unsur-unsur fisik dan/ atau aspek-aspek perseptualnya .Dengan kata lain,di pelukan suatu cara pembelajaran yang bersifat langsung (hands on experience).Cara pembelajaran seperti ini tidak saja akan memunculkan kegemaran belajar, melainkan juga akan memberikan dampak positif yang banyak berkembangnya aspek kognisi dan kreatifitas fisik-perseptual dan sosial.
Konkritnya cara pembelajaran yang di harapkan adalah memiliki karakterisyik sebagai berikut:
Ø  Programnya disusun secara pleksibel dan tidak kaku serta memperhatikan perbedaan individual  anak.
Ø  Tidak dilakukan secara monoton dan verbalistik,tetapi disijikan secara
Ø  variatif melalui banyak aktivitas seperti eksperimen,praktek,observasi langsung,permainan dan sejenisnya
Ø  Melibatkan penggunaan berbagai media dan sumber belajar sehingga memungkinkan anak terlibat secara penuh dengan menggunakan berbagai proses mental dan perseptu







BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Bila dibanding dengan pada usia dini dan masa remaja, pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal pubertas. Persepsi merupakan proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktivitas sensasi.
a.       Persepsi Visual
b.      Persepsi Gerakan
c.       Persepsi Pendengaran
Seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang beranjak, maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkordinasi dengan baik. Namun perlu di ingat bahwa kondisi fisik mereka masih jauh dari matang dan  masih terus berkembang fisik mereka masih memerlukan banyak gerak baik untuk kepentingan peningkatan dan pengayaan keterampilan-keterampilan motoriknya maupun untuk pemenuhan kebutuhan akan gerak dan kesenangan mereka.


B.     SARAN
Adapun saran-saran yang akan dikemukakan dari makalah ini sebagai berikut :
1.      Kita harus mengetahui perkembangan fisik anak usia SD
2.      Hendaknya mampu mengetahui perkembangan perseptual dan motorik proseksif anak usia SD agar mampu mengetahui implikasi bagi penyelenggaraan pendidikan.














DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu L.N dan Sugandhi, Nani M, PT Raja Grafindo persada, perkembangan peserta didik.