Ringkasan Materi
ANALISIS
dan PEMETAAN SEKOLAH SEBAGAI SEBUAH SISTEM
(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Individu
pada Mata Kuliah Pengantar
Pendidikan)
Dosen Mata Kuliah :Dra. Rosmalah, S.Pd. M.Si
Oleh
Astutiani Syam 134 724 0007
23A
UPP PGSD WATAMPONE
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
ANALISIS dan PEMETAAN SEKOLAH SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah
pengawasan guru . Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri
dari komponen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Roda sepeda adalah sebuah elemen dari satu kesatuan sepeda
sebagai suatu sistem. Sadel sepeda itu juga merupakan elemen lainnya. Demikian
juga dengan stir sepeda itu. Elemen-elemen yang membentuk sepeda itu saling
terkait dan saling pengaruh-mempengaruhi. Tidak berfungsinya satu elemen dalam
sistem tersebut, akan mempengaruhi keseluruh fungsi sistem.
Tuhan yang maha kuasa menciptakan
mahluknya secara sistemik. Jagad raya yang di ciptakannya adalah suatu sistem
yang maha kompleks.salah satu sistem di dalam jagad raya itu adalah tata surya
(solar sistem) bumi adalah suatu sub sistem dalam sistem tata surya itu. Bumi pun
juga merupakan suatu sistem. Manusia yang menempati bumi itu adalah sebuah
subsistem. Manusia pun juga sebagai suatu sistem. Manusia menciptakan
pendidikan untuk kelansungan hidupnya.pendidikan juga merupakan suatu sistem
yang tidak kalah kompleksnya. Sebagai suatu lembaga
sekolah mempunyai keterkaitan dengan sebuah sistem. Suatu sistem memiliki input,
proses serta output, begitu juga dengan sekolah yang juga
memilki input, proses serta output.
Sekolah sebagai sebuah sistem memiliki
beberapa komponen, dimana masing-masing komponen saling berkaitan. Komponen – komponen
sistem sekolah terdiri dari masukan (input), proses (process),
keluaran (output). Tujuan dari sekolah akan tercapai apabila ketiga
komponen ini dapat berjalan dengan baik. Masukan adalah segala sesuatu yang
diperlukan oleh sistem sekolah untuk menjalankan proses sehingga menghasilkan
keluaran yang diharapkan. Masukkan terdiri dari masukan utama yaitu siswa yang
berpotensi untuk dididik, yang kedua masukkan instrumental yaitu guru sebagai
tenaga pendidik untuk menjadikan seorang siswa sebagai manusia seutuhnya, yang
terakhir yaitu masukkan lingkungan terutama lingkungan sekolah. Masukan di
kategorikan menjadi dua yaitu masukan sumber daya dan masukan manajemen.
Masukansumber daya meliputi sumberdaya manusia, yaitu kepala sekolah, guru
termasuk guru BP, karyawan dan siswa, sedangkan sumber daya lainnya meliputi
peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dsb. Input manajemen
atau kepemimpininan merupakaninput yang berpotensi dalam
pembentukan sekolah yang efektif.
Komponen kedua sekolah sebagai suatu
sistem yaitu proses. Proses merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh
sekolah, termasuk segala kegiatan yang terjadi di dalam sekolah untuk mengubah
masukan agar menghasilkan keluaran yang diharapkan. Proses mencakup kegiatan
belajar mengajar, kegiatan pengelolaan sekolah, serta kegiatan administrasi
sekolah. Kualitas suatu proses dipengaruhi oleh masukan yang ada , dan tinggi
rendahnya mutu dalam suatu proses akan mempengaruhioutput nantinya
. Dalam sistem sekolah terjadi juga proses manajemen atau kepemimpinan .
Pemimpin harus memberikan motivasi kepada seluruh staf untuk bekerja dengan
baik agar berjalannya suatu proses sehingga menghasilkan keluaran yang
diharapkan.
Sekolah sebagai suatu sitem berharap
memiliki output yang bermutu. Output sekolah
berfokus pada siswa, diantaranya yaitu kelulusan siswa. Output yang
bermutu yaitu jika seluruh siswa dapat lulus dengan nilai yang memuaskan serta
siswa mampu menyerap ilmu-ilmu yang dipelajarinya selama ini. Output sekolah
dikatakan bermutu tinggi apabila siswa mampu berprestasi baik dalam bidang
akademik maupun non-akademik. Siswa adalah fokus dari Output sekolah,
dengan catatan siswa harus memiliki kompetensi yang telah dipersyaratkan.
Output sekolah adalah lulusan yang bermanfaat bagi kehidupan, baik secara
personal, maupun sosial, individu dan juga kelompok, ditinjau dari sudut
lulusan. Sedangkan pada pendididan dasar dan menengah, siswa dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi jika ingin melanjutkan, dan dapat
bekerja/ mencari nafkah, baik dengan mempekerjakan diri kepada orang lain atau
mempekerjakan orang lain dengan membuka lapangan kerja baru berdasarkan
kemampuan yang dimiliki dan didapat dari pendidikan
Ketiga komponen sekolah sebagai suatu sistem
sangat penting, akan tetapi kebanyakan sekolah-sekolah terlalu fokus pada input yaitu
mengenai berapa siswa yang bersekolah di sekolah tersebat dan juga terlalu
fokus pada output yaitu mengenai jumlah kelulusan. Padahal yang terpenting
adalah prosesnya yaitu pelaksanaan pendidikan di Sekolah. Apabila proses
pembelajaran mempunyai kualitas yang baik maka output yang
dihasilkan akan sesuai harapan. Misalnya saja mengenai kelulusan, apabila
prosesnya berkualitas maka siswa tidak hanya mendapat predikat lulus saja, tapi
juga menjadikan dirinya sebagai lulusan yang berkualitas.
1. Analisis
dan Pemetaan Suprasistem Sekolah
a. Batasan
Suprasistem sekolah
adalah lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh
terhadap penyelenggaraan keseluruhan kegiatan sekolah sebagai organisasi formal
pendidikan.
b. Bentuk
1) Lingkungan
Distal
Sekolah mempunyai
lingkungan distal berupa lingkungan masyarakat internasional dan masyarakat
nasional yang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari
di sekolah.
2) Lingkungan
Proksimal
Sekolah mempunyai
lingkungan proksimal berupa lingkungan masyarakat sekitar atau lokal
(desa/kecamatan untuk SD, kodya/kabupaten untuk SLTP, dan sebagainya), yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari di sekolah. Dengan
demikian setiap sekolah mempunyai sistem-sistem: biososial, sosial budaya,
sosial ekonomi, dan sosial politik yang bersifat lokal, yang ditandai oleh
kekhususan daerah.
2. Analisis
dan Pemetaan Masukan Sekolah
a. Informasi
1) Informasi
Produk
Keterangan dan jumlah
karakteristik calon murid/siswa/mahasiswa.
2) Informasi
Operasional
a) Keterangan
tentang jumlah dan mutu masukan
instrumental (misalnya: buku-buku pelajaran dan bahan-bahan bacaan,
alat-alat bantu belajar-mengajar, perlengkapan-perlengkapan sekolah, kurikulum
dan teknologi pendidikan, dan sebagainya).
b) Keterangan
tentang karakteristik lingkungan hidup masyarakat sekitar (biososial, sosial
budaya, sosial politik, dan sosial ekonomi).
b. Tenaga
1) Tenaga
Manusia
a) Tenaga
Peserta Didik
Tenaga yang dikeluarkan
oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar mengikuti trans-formasi
pendidikan di sekolah.
b) Tenaga
Kependidikan
1) Tenaga
yang dikeluarkan oleh pimpinan sekolah (Kepala
Sekolah/Wakil Kepala Sekolah) dalam mengelola transformasi administratif
sekolah.
2) Tenaga
yang dikeluarkan oleh petugas tata usaha sekolah (Kepala Tata Usaha dengan
staf) dalam turut serta mengelola transformasi administratif sekolah.
3) Tenaga
yang dikeluarkan oleh para guru (mata
pelajaran dan bimbingan) dalam transformasi edukatif di sekolah.
4) Tenaga
yang dikeluarkan oleh laboran dan pustakawan dalam membantu menunjang
kelancaran pelaksanaan transformasi edukatif di sekolah.
2) Tenaga
Bukan Manusia
Tenaga yang
dipergunakan (listrik, panas, bensin, gas, dan sebagainya) oleh berbagai macam
peralatan pendidikan dan administrasi dalam melancarkan transformasi edukatif
dan administratif.
3. Analisis
dan Pemetaan Transformasi di Sekolah
a. Komponen-komponen
Sekolah
1) Tujuan-tujuan
Pendidikan
a) Tujuan
Instruksional Sekolah
b) Tujuan
Kurikuler Pendidikan
c) Tujuan
Institusional Pendidikan
d) Tujuan
Insidental Pendidikan
2) Organisasi
Sekolah
a) Struktur
hubungan vertical intern sekolah
mencakup hubungan antara unsur-unsur: kepala sekolah guru-murid/siswa.
b) Struktur
hubungan vertical ekstern mencakup
hubungan fungsional sekolah dengan Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
atau dengan jajarannya (bagi SD juga dengan dinas Pendidikan)-Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Teknis.
c) Struktur
hubungan horizontal intern terdapat
dalam hubungan antar guru, antar staf tata usaha, dan antar murid.
d) Struktur
hubungan horizontal ekstern antar
sekolah dengan masyarakat terdapat antara sekolah dengan orang tua murid,
sekolah dengan instansi Pemerintah Daerah setempat
3) Masa
Pendidikan
a) SD
selama 6 tahun
b) SLTP
selama 3 tahun
c) SMU/SMK
selama 3 tahun
d) Perguruan
tinggi:
(1) D1
selama 1 tahun, setelah SMU/SMK
(2) D2
selama 2 tahun, setelah SMU/SMK
(3) D3
selama 3 tahun, setelah SMU/SMK
(4) D4
selama 4 tahun, setelah SMU/SMK
(5) S1
selama 4 tahun, setelah SMU/SMK
(6) S2
selama 2 tahun, setelah S1
(7) S3
selama 3 tahun, setelah S2
4) Prasarana
Sekolah
a) Tanah
sekolah
b) Bangunan
sekolah
c) Alat
transportasi
d) Jalan
yang menghubungkan sekolah dengan masyarakat
5) Sarana
sekolah
a) Alat-alat
bantu belajar-mengajar
(1) Buku
(2) Alat-alat
dan bahan-bahan praktikum
(3) Alat-alat
olahraga dan kesenian
(4) Alat-alat
peraga
(5) Alat-alat
bantu belajar
(6) Kurikulum
(7) Teknologi
pendidikan
(8) Dan
sebagainya
b) Alat-alat
administratif
(1) Perlengkapan
kantor
(2) Alat
teknis kantor
(3) Formulir-formulir
(4) Peraturan-peraturan
perundangan tentang sekolah/instruksi
6) Kurikulum
a) Jenis
Kurikulum
(1) Kurikulum
TK
(2) Kurikulum
SD
(3) Kurikulum
SLTP
(4) Kurikulum
SMU
(5) Kurikulum
SMK
(6) Kurikulum
SLB
(7) Kurikulum
Perguruan Tinggi
b) Bentuk
(1) Kurikulum
Mata pelajaran atau program pengajaran yang terdiri dari tas sejumlah mata-mata
pelajaran dan setiap mata pelajaran berdiri sendiri.
(2) Kurikulum
Fusi (Berkolerasi) atau program pengajaran yang terdiri atas sejumlah mata-mata
pelajaran yang dikolerasikan antara satu mata pelajaran yang lainnya.
(3) Kurikulum
Studi yang luas atau program pengajaran yang terbentuk dari beberapa bidang
studi
(4) Kurikulum
Inti, atau program pengajaran yang terdiri atas sub-sub program yang merupakan
program inti dari setiap pelajar, dan sub-sub program pilihan.
(5) Kurikulum
Pengalaman, atau program pengajaran yang menyediakan sub-sub program yang
diambil setiap pelajar
7) Biaya
Pendidikan
a) Sumber
Biaya
(1) Biaya
dari pemerintah
(2) Biaya
dari masyarakat
b) Jenis
Biaya Pendidikan
(1) Biaya
Oportunitas (opportunity costs) atau biaya pengganti penghasilan yang hilang
karena mengikuti pendidikan.
(2) Biaya
langsung (direct costs) atau uang untuk membayar upah dan belanja barang
(3) Biaya
tak langsung (indirect costs) atau biaya penyusutan nilai barang karena
dipergunakan. Biaya oportunitas termasuk
biaya tak langsung.
(4) Biaya
pribadi (personal costs) atau penghasilan yang hilang dari seseorang karena
dipergunakan untuk membiayai pendidikan putra-putrinya.
(5) Biaya
sosial (social costs), atau jumlah penghasilan yang hilang dari sejumlah orang
yang dipergunakan untuk membiayai pendidikan putra-putri mereka dan untuk
kepentingan umum dalam bidang pendidikan
(6) Biaya
moneter (monetary costs) atau uang yang dibelanjakan baik dalam bentuk biaya
langsung maupun tak langsuung, serta biaya pribadi sosial
(7) Biaya
non moneter (non monetary costs) atau kerugian yang harus dibayar karena
peserta didik tidak dapat menggunakan kesempatan waktu luang dan karena
ketidaknyamanan tempat belajar mereka
8) Tenaga
Kependidikan
a) Kepala
sekolah dan wakil-wakilnya
b) Kepala
Tata Usaha
c) Guru
(mata pelajaran dan bimbingan)
d) Pustakawan
e) Laboran
9) Peserta
Didik
Jumlah dan
karakteristik pelajar (murid/mahasiswa/siswa)
b. Proses-proses
dalam Transformasi
1) Transformasi
Administratif (Subsistem Administratif)
a) Transformasi
Administratif di tingkat sekolah, yang dipimpin oleh Kepala Sekolah, melalui
proses-proses:
(1) Perencanaan
operasi-operasi sekolah yang menghasilkan: Rencana Induk Sekolah, Rencana
Tahunan Sekolah, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.
(2) Pengorganisasian
operasi-operasi sekolah yang menghasilkan: tatanan hubungan vertical intern dan
ekstern sekolah dan hubungan horisontal intern dan ekstern sekolah.
(3) Kepemimpinan
sekolah yang dilakukan melalui: pemberian perintah dan arahan, peningkatan
kerja sama, pemeliharaan dan peningkatan disiplin, pengembangan rasa aman,
serta pemberian penghargaan.
(4) Pengawasan
mutu pendidikan di sekolah, yang dilakukan melalui: pemberian penyusunan
program pengajaran, observasi kelas, pembahasan hasil-hasil belajar caturwulan,
dan tahunan.
(5) Pengembangan
operasi sekolah melalui perbaikan-perbaikan: program pengajaran, penyediaan
sarana dan prasarana sekolah, peningkatan kesejahteraan guru.
b) Kelas
(1) Perencanan
program melalui mengajar yang menghasilkan: program tahunan, program catur
wulanan, dan persiapan mengajar
(2) Pengorganisasian
kelas, yang dilakukan melalui penataan ruang kelas dan pembetulan kelompok
belajar di kelas
(3) Kepemimpinan
guru, yang dilakukan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan
belajar-mengajar
(4) Pengawasan
mutu pendidikan, yang dilakukan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas
kegiatan belajar-mengajar.
(5) Pengembangan
kegiatan belajar-mengajar, yang dilakukan melalui perbaikan-perbaikan program
pengajaran dan teknologi pendidikan
2) Transformasi
edukatif (subsistem edukatif), yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, melalui
kegiatan-kegiatan:
a) Pengajaran,
melalui kegiatan-kegiatan belajar-mengajar dalam bentuk:
(1) Pengajaran
klasikal
(2) Pengajaran
individual
b) Bimbingan
penyuluhan
(1) Latihan
mengerjakan tugas
(2) Latihan
olahraga
(3) Latihan
seni
(4) Latihan
kerajinan tangan
(5) Latihan
studi lapangan
(6) Praktikum
IPA
c) Para
Pelanggan
1) Para
pelanggan Intern Sekolah
a) Pelanggan
edukatif
(1) Pelajar
(2) Guru
kelas/guru mata pelajaran/guru pembimbing
b) Pelanggan
Administratif
(1) Pelajar
(2) Guru
kelas/guru mata pelajaran
(3) Tenaga
Administratif
2) Para
Pelanggan Ekstern Sekolah
a) Para
pelanggan langsung
(1) Orang
tua murid/siswa
(2) Guru-guru
di sekolah lain
(3) Sekolah-sekolah
lain
(4) BP3
b) Para
pelanggan tak langsung
(1) Khalayak
ramai/ masyarakat luas
(2) Lembaga-lembaga
akreditasi
(3) Para
alumni
(4) Para
donator (GN-OTA, UNICEF, dan sebagainya)
(5) DPR
4. Analisis
dan Pemetaan Hasil Sekolah
1) Batasan
Hasil sekolah adalah
tamatan, atau pelajar-pelajar yang telah berhasil menyelesaikan program-program
sekolah, dengan tingkat kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor
tertentu.
2) Fungsi
dan Peranan
a) Ditinjau
dari sudut kemampuan, dapat melanjutkan pada tingkat pendidikan yang lebih
tinggi, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah
b) Dapat
memasuki kehidupan sebagai:
(1) Pribadi
(2) Anggota
Masyarakat
(3) Hamba
Allah
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah. 28/09/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar